Kader PKS Diduga Korupsi

Sunday, March 20, 2011

Satu persatu, petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipreteli. Setelah presidennya, kini giliran Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta yang dituding telah menggelapkan uang sebesar Rp10 miliar dari Rp40 miliar yang diberikan calon Gubernur DKI Jakarta Adang Daradjatun.

DEMIKIAN diungkapkan pendiri Partai Keadilan (PK), Yusuf Supendi, kepada wartawan di gedung DPR, Kamis (17/3/2011).

Menurut Yusuf, penggelapan yang dilakukan Anis Matta itu terjadi saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2007 lalu. “Ada saksinya, salah satu anggota Dewan PKS, Adang Daradjatun menyerahkan Rp40 miliar untuk kepentingan pencalonannya. Lalu, dana itu dipotong oleh Anis Matta Rp10 miliar. Tapi, Anis Matta bilang, katanya uang itu dititipkan,” ungkap Yusuf.

Yusuf juga menuduh Anis Matta telah berdusta soal asas keterbukaan keanggotaan PKS. Padahal, belum ada keputusan resmi PKS untuk menjadi partai terbuka, tapi Anis sudah mengumumkannya ke media massa.

Wakil Sekretaris Jenderal PKS Bidang Informasi, Mahfudz Siddiq, masalah penggelapan uang yang diduga dilakukan Anis Matta, diserahkan kepada Badan Kehormatan DPR. “Saya no comment,” kata Mahfudz.

Read more...

Bocoran Terbaru Wikileaks Tentang Indonesia

Sunday, March 13, 2011

Wikileaks Barang Biasa, Tidak Perlu Kalang Kabut
Jakarta - Bocoran Wikileaks digunakan sebagai bahan berita surat kabar The Age dan Sydney Morning Herald. Bocoran-bocoran Wikileaks itu dinilai sebagai barang biasa sehingga pemerintah tidak perlu kalang kabut.

"Wikileaks barang biasa, pemerintah nggak usah kalang kabut. Yang bisa diterapkan media-media di Indonesia secara kritis bisa menanggapi soal seperti ini," ujar pengamat politik dari CSIS, J Kristiadi.

Hal itu disampaikan dia usai diskusi lembaga penegakan hukum dan stategi nasional bertema 'Masa Depan Hukum dalam Hiruk Pikuk kekuasaan' di Restoran Bumbu Desa, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (13/3/2011).

Ditambahkan dia, sekarang ini merupakan era transparansi, karena itu orang-orang tidak bisa menyembunyikan kesalahannya terus menerus. Apalagi Wikileaks tidak hanya membocorkan apa yang terjadi di Indonesia, namun juga negara lain.

"Negara lain juga dibocorkan, sperti di Taiwan, Korea. Hal seperti itu akan terjadi di kehidupan modern," tambah Kristiadi.

Sementara itu, Partai Demokrat menilai berita di The Age dan The Sydney Morning Herald sebagai berita sampah. Karena itu, hal semacam itu tidak membuat kaget.

"Itu semua materi lama, nggak ada buktinya. Dulu juga sudah pernah muncul setiap ada keputusan yang menguntungkan pemerintah, pasti timbul rumor ada campur tangan pemerintah. Saya katakan itu sampah. Nggak kaget," kata anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok.

Menurut dia, yang harus dilakukan oleh SBY adalah menanyakan informasi tersebut ke AS secara langsung. Dengan begitu pihak AS akan bisa menjelaskan dengan gamblang.

"Energi habis bicarakan sampah, banyak pekerjaan lebih penting," imbuh Mubarok.

Politikus PDIP, Gayus Lumbuun, sepakat jika pemberitaan The Age tidak perlu dipersoalkan. Jika ada orang luar mempersoalkan, dia mempersilakan. Namun Gayus meminta agar dibuktikan kebenarannya.

"Itu kan hanya bocoran saja dari Wikileaks yang punya jaringan diplomatik. Tapi yang saya sesalkan Sydney Morning Heralds itu punya oplah tinggi di Australia dan berdiri sejak 1831. Sedangkan The Age 1854, umurnya tua. Berarti itu kan bukan koran kecil, tapi kenapa kok mudah membuat spekulasi yang menghakimi negara lain," tutur Gayus.

Untuk menyatakan keberatan, imbuh dia, cara yang patut diambil adalah dengan menggunakan hak jawab. "Apa mungkinn media segampang itu membuat berita. Kita tidak mengukur spekulasinya, kita gunakan hak yang dimiliki pers yakni hak jawab," ucap Gayus.

Koran The Age edisi Jumat 11 Maret 2011 memberitakan tentang penyalahgunaan kekuasaan oleh SBY. Tidak hanya itu, koran yang mengambil bahan berita dari kawat diplomatik Wikileaks itu, juga membeberkan korupsi penting SBY.

The Age menyebutkan secara personal SBY telah mengintervensi dan mempengaruhi jaksa dan hakim untuk melindungi tokoh politik yang melakukan korupsi. SBY disebutkan juga menggunakan intelijen negara untuk memata-matai rival maupun sekutu politiknya.

Read more...

"Yudhoyono Abused Power'" benarkah SBY salahgunakan kekuasaan?

Kunjungan Wapres Boediono di Australia pekan ini sungguh tidak menyenangkan. Dia disuguhi headline koran The Age berjudul "Yudhoyono Abused Power'.

Koran edisi Jumat 11 Maret 2011 memberitakan tentang penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak hanya itu, koran yang mengambil bahan berita dari kawat diplomatik Wikileaks itu, juga membeberkan korupsi penting SBY.

Seperti detikcom dikutip The Age, kawat diplomatik itu menyebutkan secara personal SBY telah mengintervensi dan mempengaruhi jaksa dan hakim untuk melindungi tokoh politik yang melakukan korupsi. SBY disebutkan juga menggunakan intelijen negara untuk memata-matai rival politiknya.

Kabel itu juga menceritakan secara detail bagaimana mantan wakilnya untuk membayar jutaan dollar untuk mengontrol partai terbesar di Indonesia saat itu. Kabel juga menyebutkan istri presiden dan keluarganya memperkaya diri melalui koneksi politiknya.

Tak urung, artikel itu menjadi perbincangan panas di Tanah Air. Kelas menengah ramai mengobrolkannya lewat media sosial Twitter sedari pagi.

Read more...

Kerugian Gempa Jepang capai 306 Triliun Rupiah

Kerugian Akibat Gempa Jepang Capai Rp 306 Triliun!
Washington - Berapa total kerugian yang ditimbulkan akibat gempa di Jepang? Melihat kerusakan yang ada, muncul angka USD 34 miliar atau setara dengan Rp 306 triliun.

Sebuah perusahaan analisis risiko dari Amerika Serikat (AS) AIR Worldwide menghitung, total kerugian berkisar antara USD 14,5 miliar hingga USD 34,6 miliar. Hal tersebut diperkirakan dari jumlah properti yang rusak dan perlu ditanggung oleh asuransi.

"Proses pencarian dan upaya penyelamatan masih dilakukan. Penghitungan kerusakan memang baru dimulai, jadi berbagai kemungkinan masih bisa dijadikan parameter," tulis perusahaan tersebut dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Minggu (13/3/2011.

Menurut AIR, perhitungan ini baru dilakukan untuk efek akibat gempa. Dampak ekonomis akibat tsunami belum dihitung, sehingga kemungkinan besar jumlah di atas akan bertambah.

Read more...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP